PENERAPAN METODE DRILL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

 


HUBUNGAN PENERAPAN METODE DRILL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 
DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 
TANAH PINOH KABUPATEN MELAWI

OLEH 

BAMBANG YENDRAIKA
NIM. 210900259




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPBULIK INDONESIA
PONTIANAK
2018


ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Hubungan  Penerapan Metode Drill dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi”. Masalah umum penelitian ini yaitu:“ Bagaimanakah Hubungan  Penerapan Metode Drill dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi? Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang Hubungan Penerapan Metode Drill dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Ruang Lingkup Penelitian meliputi Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ” Penerapan Metode Drill” dan varibel terikatnya adalah “Hasil belajar siswa”. 

Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian yaitu Studi Hubungan (Interrelationship Studies). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 155 orang siswa dan sampelnya berjumlah 40 orang. Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) teknik observasi langsung dengan alatnya pedoman observasi, (2) Teknik komunikasi langsung dengan alatnya pedoman wawancara (3) teknik komunikasi tidak langsung dengan alatnya angket (4) teknik pengukuran dengan alatnya tes hasil belajar (5) teknik studi documenter dengan alatnya silabus, RPP, dan foto-foto. 

Kesimpulan penelitian secara umum terdapat Hubungan  Penerapan Metode Drill dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dengan kategori ”sedang”. Saran: 1) Kepada guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan dapat meningkatkan penerapan metode drill dalam pembelajaran, karena ditemukan bahwa penerapan metode drill masih belum optimal pada beberapa aspek, terutama guru kesulitan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan dan menentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari kesalahan. 2) Kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan disarankan untuk terus berupaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi, karena ditemukan bahwa beberapa yang nilai hasil tesnya hanya dikategorikan cukup. 3) Kepada siswa terutama kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi untuk terus meningkatkan hasil belajar, terutama bagi siswa yang nilai hasil tesnya masih dikategorikan cukup dan yang sudah baik untuk terus ditingkatkan menjadi lebih optimal lagi


PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 adalah: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dua konsep kependidikan terdiri dari konsep belajar (learning) dan pembelajaran (instruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dankonsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorangatau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. 

Metode mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya. Permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah kurangnya variasi penggunaan metode mengajar dalam upaya peningkatan mutu pengajaran secara baik. Metode pengajaran yaitu, suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan. Karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu system pengajaran. Salah satu metode yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah metode drill (latihan).

Metode Drill (latihan) merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah - ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Karena hal semacam ini harapan pelajaran yang telah diberikan kepada anak didik dapat mengingat dengan baik. Menurut Roestiyah N.K (2008:125) “Metode Drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari”. Selanjutnya Zuhairini, dkk (2010: 106) “Metode driil adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anakanak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Pendapat lain dikemukakan oleh Shalahuddin, dkk (2011: 100) “Metode drill adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempumakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen. 

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Drill (latihan) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa disuruh mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil. Kelebihan metode drill seperti pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan dalam mengerjakan tugas, dan pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam mengerjakan tugas yaitu tidak menunda-nunda mengerjakan tugas, tugas yang mudah tidak dipersulit dengan hal-hal yang tidak penting, serta membentuk kebiasaan siswa untuk disiplin. Menurut Roestiyah N.K (2008:125) “Metode driil memiliki pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut dibuktikan dengan latihan yang praktis, mudah dilakukan serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan materi serta keterampilan, bahkan mungkin peserta didik dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna”.

Berdasarkan riset  yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan belajar siswa, yaitu sebanyak 25 orang siswa dari jumlah total siswa sebanyak 40 orang yang belum memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Nilai KKM untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah sebesar 70,00. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan tidak dapat menfokuskan perhatian siswa terhadap pelajaran.

Dari masalah tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi”. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegeraan melalui penerapan metode drill oleh guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode Drill, dipilihnya dalam penelitian ini karena metode pembelajaran tersebut diterapkan belm optimal dan hasil belajar siswa juga belum optimal. Sedangkan dipilihnya Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi sebagai tempat penelitian dalam penelitian ini adalah karena tempat tersebut terdapat permasalahan peneltian yang sudah dipaparkn di atas.


LANDASAN TEORI

Metode Drill
Peserta didik perlu memiliki keterampilan-keterampilan dan ketangkasan dalam sesuatu, misalnya dalam berhitung, renang, menghafal. Sebab itu didalam pembelajaran perlu diadakan latihan (drill) untuk menguasai keterampilan tersebut. Maka salah satu teknik penyajianya adalah dengan menggunakan teknik latihan atau Drill, ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana peserta didik melaksanakan kegiatan-kagiatan latihan, agar peserta didik memiliki keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. 

Hamdani (2011: 49) Metode Drill merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan metode pembelajaran yang komprehensif, meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik menjadi aktif. Roestiyah N.K (2008:125) “Metode drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari”. 

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah suatu cara mengajar yang membuat siswa melaksanakan kegiatan latihan yang bertujuan agar siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan.

Hasil Belajar Siswa Tes Formatif 
Berhasil tidaknya proses pembelajaran disekolah dapat diketahui melalui kegiatan tes yang dilakukan oleh guru. Karena itu dapat dikatakan bahwa tes itu adalah suatu kegiatan dalam mempertimbangkan untuk mengumpulkan data sedalam-dalamnya guna mengetahui hasil belajar siswa, yang nantinya agar dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar siswa. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya melaksanakan kegiatan tes, baik itu tes formatif maupun tes lainnya. Tes formatif ini perlu dilaksanakan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan belajar siswa dan juga merupakan kegiatan memberikan dorongan dan perbaikan terhadap belajar siswa.

Tes formatif ini merupakan tes terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menguasai bahan pembelajaran yang telah diajarkan. Menurut Nana Sudjana (2009:5) mengatakan “Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri”. Kemudian Sadirman (2004:174) mengatakan bahwa:” tes formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tes formatif adalah tes terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan siswa dalam belajar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu disetiap proses kegiatan pembelajaran dalam jangka program pendidkan disekolah maupun di lembaga pendidikan lainnya perlu dilaksanakan kegiatan tes.

PENELITIAN RELEVAN
Hubungan metode drill dengan hasil belajar siswa relevan dengan penelitian Muhamad Wahyudin (2014) dengan judul Hubungan Penggunaan Metode Drill Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa (Kelas VIII IPS SMP Al-Amanah Setu Tangerang Selatan). Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat Hubungan penggunaan metode drill terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu, Indri Liani (2015) Hubungan Penerapan Metode Drill Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika. Hasilnya juga menunjukkan bahwa terdapat Hubungan penggunaan metode drill terhadap hasil belajar siswa.

HIPOTESIS PENELITIAN 
Hipotesis menurut Sugiyono (2014:62) adalah “Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telahdinyatakan dalam bentuk pertanyaan”. Menurut Arikunto (2013: 110) hipotesis dapat diartikan sebagai “Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Adapun peneliti mengungkapkan hipotesis dalam penelitian ini adalah: 
Hipotesis Alternatif (Ha): Terdapat Hubungan penerapan metode drill dengan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Hipotesis Nol (Ho): Tidak terdapat Hubungan penerapan metode drill dengan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi.

METODE DAN BENTUK PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena penelitian ini menuturkan dan menafsirkan data yang berhubungan dengan masalah penelitian berdasarkan situasi dan fakta-fakta, terutama yang berkaitan dengan hubungan antar variabel dengan menggambarkan suatu kondisi yang sesungguhnya. Hubungan variabel tersebut yaitu hubungan penerapan metode drill dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. 
Bentuk peneliti yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Studi Korelasi (Correlation Studies). Subana dan Sudrajat (2001:36) menyatakan bahwa penelitian korelasi adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hunbungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.

POPULASI DAN SAMPEL 
Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian, yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, mendapatkan data-data dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan 1 orang Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Peneliti mengambil semua jumlah populasi untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 40 orang siswa. Jadi penelitian ini disebut dengan penelitian populasi

TEKNIK DAN ALAT PENGUMPUL DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Observasi Langsung, Teknik Pengukuran, Teknik Komunikasi Tidak Langsung, Teknik komunikasi langsung dan Teknik studi dokumenter. Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Panduan observasi, Tes, Angket, pedoman wawancara dan Dokumentasi. 


TEKNIK ANALISIS DATA
Untuk menjawab sub masalah dalam penelitian yang diperoleh dari angket akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Untuk menjawab sub masalah ke-1 dalam penelitian ini menggunakan rumus perhitungan Presentase. Menurut Andi Supangat (2010:32) sebagai berikut:

Untuk menjawab sub masalah ke-2 menggunakan rumus rata-rata (mean) menurut Andi Supangat (2008:46). Adapun rumusnya adalah : 


 Untuk menjawab sub masalah ke-3 dalam penelitian akan dianalisa dengan meggunakan teknik Korelasi Product Moment. Menurut pendapt Sugiyono (2010:216) yaitu sebagai berikut:


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Secara keseluruhan variabel Penerapan Metode Drill siswa di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi mencapai jumlah skor aktual 2313 dan jumlah skor maksimal ideal 3200 berarti mencapai 72.28%, dengan demikian dapat dikategorikan  “Baik”. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 76.38. Berdasarkan tolok ukur kategori rata-rata dapat dikatakan bahwa Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dikategori “Baik”.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai hitung sebesar 0.435 rtabel sebesar 0.312, jadi rhitung > rtabel atau 0.435 >0.312, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti, hipotesis alternative berbunyi : “Terdapat Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi, “diterima”. Sedangkan Hipotesis Nol berbunyi “Tidak Terdapat Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi, “ditolak”. 


PEMBAHASAN

Penerapan Metode Drill sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut terlihat dari hasil analisis data hasil penelitian yang diketahui bahwa jumlah skor aktual 2313 dan jumlah skor maksimal ideal 3200 berarti mencapai 72.28%, dengan demikian bahawa penerapan Metode Drill dapat dikategorikan  “Baik”. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dalam penelitian ini dapat diketahui dengan melakukan tes hasil belajar dan hasilnya menunjukkan bahwa nilai rata-rata yaitu 76.38. Berdasarkan tolok ukur kategori rata-rata dapat dikatakan bahwa Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dikategori “Baik”.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai hitung sebesar 0.435 rtabel sebesar 0.312, jadi rhitung > rtabel atau 0.435 >0.312, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti, hipotesis alternative berbunyi : “Terdapat Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi, “diterima”. Sedangkan Hipotesis Nol berbunyi “Tidak Terdapat Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi, “ditolak”. Jadi penelitian ini terdapat Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dengan kategori ”sedang”.


P E N U T U P

Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pengujian hipotesis yang telah disajikan, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dengan kategori ”sedang”. Sedangkan kesimpulan penelitian secara khusus dapat dijelaskan seperti di bawah ini:

Penerapan Metode Drill Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi mencapai jumlah skor aktual 2313 dan jumlah skor maksimal ideal 3200 berarti mencapai 72.28%, dengan demikian bahawa penerapan metode debat aktif dapat dikategorikan “Baik”. Hal ini mengidentifikasikan bahwa guru menerapkan metode drill dengan baik dalam pembelajaran walaupun masih belum optimal.

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dengan nilai rata-rata 76.38 dikategori “Baik”. Hal ini membuktikan bahwa Hasil belajar siswa sudah baik walaupun belum maksimal. 

Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi dikategorikan sedang dengan nilai   atau rhitung  sebesar 0.435 dan rtabel sebesar 0.312, jadi rhitung > rtabel atau 0.435 >0.312, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini mengidentifikasikan bahwa terdapat Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi..

Saran
Berdasarkan beberapa temua yang diperoleh dari penelitian, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
Kepada guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan dapat meningkatkan penerapan metode drill dalam pembelajaran, karena ditemukan bahwa penerapan metode drill masih belum optimal pada beberapa aspek, terutama guru kesulitan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan dan menentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari kesalahan.  
Kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan disarankan untuk terus berupaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi, karena ditemukan bahwa beberapa yang nilai hasil tesnya hanya dikategorikan cukup. 
Kepada siswa terutama kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi untuk terus meningkatkan hasil belajar, terutama bagi siswa yang nilai hasil tesnya masih dikategorikan cukup dan yang sudah baik untuk terus ditingkatkan menjadi lebih optimal lagi..


DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia. 
Anderson, S.B. (2006). Encylopedia Education. London: Yossey Bess Publisher.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta.
Arifin, Zaenal. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Asep Jihad dan Abdul Haris. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Best, J.W. (2006). Research in Education, New Jersey: Prentice-Hall of Indiana
Darmadi, Hamid. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Emzir. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Hamdani. (2010). Stategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Iskandar. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Referensi. 
Kaliger (2007). Behavioral Research. New York: Me Braw Hill.
Nawawi, Hadari. (2012). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Pres. 
Purwanto. (2007). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajara.
Riyanto, Yatim. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media.
Roestiyah N.K, (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman. (2010). Model-Metode pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Sri Esti Wuryaningsih Djiwandono. (2006). Psikologi Sosial. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Sudjana, Nana. (2004). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. 
Sukardi. (2010). Penilaian Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Supangat, Andi. (2007). Statistik dalam kajian Dekskriptif Nonparameterik, Inparsial, dan Parameterik. Bandung : Alfabeta. 
Tim Penyusun. (2015/2016). Pedoman Penyusunan Skripsi bagi Mahasiswa.Pontianak : IKIP-PGRI.
Zuldafrial. (2012). Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Media Perkasa

PENERAPAN METODE DRILL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PENERAPAN METODE DRILL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Reviewed by PENDIDIKAN POPULER on 21:36 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.