PTK Tentang Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
PTK TENTANG Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
A. Latar Belakang
Pendidikan akan menentukan kualitas sumber daya manusia. Kemajuan suatu bangsa bergantung pada kualitas sumber daya manusia dan bukan sumber daya alamnya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan, sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pasti yang dilihat saat ini adalah hasil belajar siswa. Baik buruknya hasil belajar akan berpengaruh pada kehidupan bangsa nanti nya. Untuk meningkatkan hasil belajar, siswa juga harus mempunyai motivasi dan penggunaan metode pembelajaran oleh guru. Metode pembelajaran merupakan salah satu hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak.
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak sebagai tempat penelitian adalah karena Sekolah tersebut terdapat permasalahan, yaitu rendahnya hasil belajar siswa, hal tersebut terbukti dari hasil ulangan semester yang menunjukkan masih banyak siswa dikategorikan tidak tuntas. Nilai KKM mata pelajaran PKn yaitu 70,00. Dari keseluruhan siswa yaitu 31 orang siswa yang hanya dikategorikan tuntas yaitu sebanyak 10 orang siswa dan 21 siswa dikategorikan tidak tuntas (terlampir).
Hasil belajar adalah hasil atau prestasi yang diberikan kepada siswa dalam mengapresiasikan sikap, nilai, serta keterampilan siswa yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Nana Sudjana (2016: 22) mengatakan, “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Sedangkan menurut Zaenal Arifin (2010: 303) “Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari ketuntasan belajarnya, terampil dalam menggerjakan tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap pelajaran”. Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2010:15) mengatakan, “Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran”.
Dari ketiga pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah pencapaian kemampuan yang dimiliki oleh siswa selama proses belajar-mengajar baik dalam perubahan tingkah laku maupun dalam ketuntasan belajarnya. Perlu diketahui bahwa, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh metode pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran yang hanya bersifat satu arah dari guru ke siswa masih diterapkan. Siswa lebih banyak mendengarkan dan menerima tanpa melakukan sesuatu. Dari permasalahan di atas, disadari bahwa sebuah metode pembelajaran sebaiknya juga harus ditentukan secara spesifik karena metode pembelajaran itu merupakan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Metode pembelajaran lah yang dipilih untuk peserta didik. Salah satu metode pembelajaran yang menarik untuk diterapkan dalam pembelajaran adalah Metode Diskusi Kelompok Kecil.
Metode Diskusi kelompok kecil dapat dipandang sebagai variasi dari pola interaksi yang penting dikembangkan dalam proses belajar mengajar. Menurut Zuldafrial (2012: 88) mengemukakan bahwa “Diskusi Kelompok Kecil adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dalam kerjasama kelompok yang bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau keterampilan tertentu”.
Sedangkan Menurut Pedoman Pengajaran Mikro dan Praktik Pengalaman Lapangan IKIP-PGRI Pontianak (2016: 79) diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur, melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka informasi dengan tujuan berbagai pengalaman atau informasi untuk mengambil keputuran atau memecahkan masalah. Sementara itu, Prasetya Irawan dkk (1994: 88) mengemukakan bahwa “Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar mengajar yang penggunaannya cukup sering diperlukan”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok kecil merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 orang siswa untuk membicarakan atau memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama. Metode diskusi kelompok kecil bertujuan diantaranya adalah: a) Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah; b) Meningkatkan pemahaman atas masalah penting; c) Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan; d) Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi, serta e) Membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif, dan bertanggung jawab.
Berdasarkan hasil pengamatan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak bahwa siswa cenderung memperoleh nilai yang rendah pada kegiatan teorinya. Hal ini sesuai dengan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn dengan nilai rata-rata kelas XI IPS IV yaitu 59,68. Salah satu alasannya yaitu guru menggunakan metode pembelajaran yang kurang memfokuskan perhatian belajar siswa atau kurang menarik perhatian, pembelajaran menjadi membosankan dan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Selain itu pula, siswa juga masih bergantung pada guru, dalam arti siswa hanya menerima materi dari guru tidak mencari informasi sendiri di luar informasi yang disampaikan guru. Hanya siswa tertentu saja yang aktif bertanya atau menyampaikan pendapat pada saat proses belajar mengajar. Hal tersebut menyebabkan kurangnya interaksi antar siswa maupun interaksi guru dengan siswa yang kemudian berdampak pada hasil belajar siswa.
Hal inilah yang menyebabkan peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak”. Dipilihnya penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini, karena PTK dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki urgensi untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti bagi guru. Sedangkan harapan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah agar permasalahan pembelajaran dapat diatasi, guru dapat meningkatan penggunaan metode diskusi kelompok kecil, serta hasil belajar siswa menjadi lebih optimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan masalah umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak?”. Sedangkan sub masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Perencanaan Metode Diskusi Kelompok Kecil pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak?
2. Bagaimanakah Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak?
3. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak.
Selain tujuan umum di atas, maka dapat peneliti rumuskan tujuan khususnya. Adapun tujuan khususnya adalah untuk mengetahui dan mendapatkan informasi yang relevan dan valid mengenai:
1. Perencanaan Metode Diskusi Kelompok Kecil pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak.
2. Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak.
3. Peningkatan hasil belajar siswa dengan Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI IPS IV Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Menjalin Kabupaten Landak.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan wawasan ilmu pendidikan, memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti bagi guru khususnya guru mata Pelajaran PKn, sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini berguna bagi :
a. Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta memberikan kesempatan pada siswa agar dapat mengembangkan interaksi siswa satu dengan siswa yang lainya sehingga dapat memahami materi yang disampaikan dan dapat mencapai hasil belajar di atas nilai KKM.
b. Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti bagi guru.
c. Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu informasi dan masukan bagi kepala sekolah dalam melakukan manajemen sekolah, terutama dalam hal meningkatkan kualitas tenaga pendidikan, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti dalam rangkat memperbaiki hasil belajar siswa yang dikategorikan rendah.
d. Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional, memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan serta menumbuhkan budaya meneliti.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang timbul dan menjadi fokus perhatian peneliti. Arikunto (2015: 116) menyatakan “Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sugiyono (2010: 60) menyatakan “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah suatu objek yang mempunyai variasi yang menjadi titik perhatian suatu penelitian untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu:
a. Variabel Tindakan
Adapun varibel tindakan dalam penelitian ini adalah “Metode Diskusi Kelompok Kecil”. Dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Zuldafrial (2012: 89), yaitu:
1) Guru memusatkan perhatian siswa
2) Guru memperjelas permasalahan belajar yang akan didiskusikan
3) Guru menganalisis pandangan siswa terhadap permasalahan belajar.
4) Guru meningkatkan urunan pikiran siswa
5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi
6) Guru menutup diksusi
b. Variabel Hasil
Adapun variabel hasil dalam penelitian ini adalah “Hasil belajar siswa”, Hasil belajar siswa yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2016: 23-28) dengan indikator sebagai berikut :
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Aplikasi
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
Hasil belajar ranah kognitif diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar, yaitu tes formatif. Alasannya yaitu karena peneliti hanya ingin mengetahui hasil belajar siswa terhadap satu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Tes formatif merupakan tes yang digunakan untuk mengukur satu pokok bahasan tertentu yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa serta dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.
2. Definisi Opersional
Penjelasan istilah merupakan uraian tentang beberapa istilah yang penting di dalam fokus penelitian ini agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda-beda antara pembaca dan penulis. Disamping itu berguna juga di dalam memperjelas ruang lingkup penelitian ini. Untuk menghindari kesalahan dan perbedaan dalam menafsirkan defenisi-defenisi yang digunakan dalam variabel penelitian, perlu dijelaskan mengenai defenisi operasional yang dipergunakan.
Adapun istilah-istilah yang akan dijelaskan dalam defenisi operasional ini adalah :
a. Hasil belajar siswa
Hasil belajar adalah hasil dari proses kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui apakah suatu program pembelajaran yang dilaksanakan telah berhasil atau tidak, yang didapat dari jerih payah siswa itu sendiri sesuai kemampuan yang ia miliki. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari ketuntasan belajarnya, terampil dalam menggerjakan tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap pelajaran.
Jadi jelaslah bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah usaha sadar yang dicapai oleh siswa dengan pembuktian untuk mendapatkan umpan balik tentang daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan hasil belajar dalam pembelajaran.
b. Metode Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok kecil dapat dipandang sebagai variasi dari pola interaksi yang penting dikembangkan dalam proses belajar mengajar. Diskusi Kelompok Kecil adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dalam kerjasama kelompok yang bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip atau keterampilan tertentu. Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar mengajar yang penggunaannya cukup sering diperlukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok kecil merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 orang siswa untuk membicarakan atau memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama
c. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. PKn merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara agar dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang memiliki fokus pada pembinaan karakter warga negara dalam perspektif kenegaraan, dimana diharapkan melalui mata pelajaran ini dapat terbina sosok warga negara yang baik yang selalu cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia.
PTK Tentang Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Reviewed by PENDIDIKAN POPULER
on
07:31
Rating:
No comments: