METODE INFORMATION SEARCH

METODE INFORMATION SEARCH

1. Pengertian Metode Information Search

Metode ini merupakan metode dimana pendidik membagi peserta didiknya menjadi beberapa kelompok kecil untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai topik yang dibahas, agar siswa tidak langsung menemukan jawaban dari sumber informasi yang dberikan, melainkan menyimpulkan suatu jawaban dari sumber tersebut. Cahyo (2013: 271) “Metode Information search adalah metode yang digunakan oleh guru dengan maksud meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan baik oleh pendidik maupun peserta didik sendiri, kemudian mencari informasi dari pertanyaan yang diajukan kepada mereka atau metode ini bisa juga disebut dengan ujian open-book”. 

Sementara itu, Silberman (2013: 164) mengemukakan bahwa “Metode  information search artinya adalah metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kepada siswa secara kelompok”. Menurut Zaini dkk (2016: 51) mengemukakan bawah “Metode ini sama dengan ujian open book, secara berkelompok mencari informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan dapat menghidupkan materi yang dianggap kurang menarik”. 

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode information search adalah metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang dimana siswa/i dituntut untuk belajar mandiri dengan cara mencari informasi sendiri atas pertanyaan atau materi yang sedang dipelajari.

2. Langkah-Langkah Metode Information Search 

Langkah-langkah Metode Information Search dalam proses belajar seperti yang dikemukakan oleh Zaini dkk (2016: 51), yaitu:

a. Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi.

b. Bagikan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada siswa

c. Minta siswa untuk menjawab pertanyaan dengan cara individual atau kelompok kecil.

d. Beri komentar atas jawaban yang diberikan siswa.

Selain itu pula, Silberman (2013: 152) juga menjelaskan langkah-langkah metode Information Search  yaitu:

a. Guru Menyiapkan sumber materi 

b. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil 

c. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik 

d. Peserta didik mencari informasi dari sumber materi yang telah diberikan, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka langkah-langkah penerapan metode information search, sebagai berikut: guru menyiapkan sumber materi; guru membuat beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi; guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil; guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan topik; guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan; siswa mencari informasi dari sumber materi yang telah diberikan; dan guru memberi komentar atas jawaban yang diberikan siswa. Alasan utama dipilihnya langkah pembelajaran tersebut adalah karena dalam penelitian ini peneliti akan melihat proses penerapan metode information search dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa.  

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Information Search 

Kelebihan metode information search menurut Silberman (2013: 153) adalah :

a. Siap menerima pelajaran karena siswa belajar terlebih dahulu. 

b. Siswa aktif 

c. Materi dapat diingat lebih lama 

d. Kecerdasan siswa diasah secara mandiri 

e. Mendorong timbulnya keberanian mengemukakan pendapat dan dapat memperluas wawasan. 

f. Siswa belajar memecahkan masalah sendiri.

Kelemahan metode information search menurut Silberman (2013: 153) adalah :”Peserta didik yang jarang memperhatikan atau bosan jika bahasan dalam strategi tersebut tidak disukai pelaksanaan strategi harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif dan vokal, sedangkan tidak semua pendidik di Indonesia memiliki karakter tersebut”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode information search memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihannya adalah siswa dapat menerima pelajaran, aktif berbicara di depan kelas, materi dapat diingat lebih lama dan siswa dapat mengemukakan pendapat. Sedangkan kelemahannya adalah siswa bosan apabila materi yang dibahas tidak disukai oleh siswa.

Sumber: Silberman, Melvin. (2013). Active Learning. Yogyakarta: Bumi Media.