STUDI HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SISWA



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang 

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif anatara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengejarkan bagaimana siswa harus belajar, sementara siswa belajar sangat dipengaruhi oleh berfungsinya secara integratif dari setiap faktor pendukungnya. 

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan. Ini berarti, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ada di sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Oleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai aspek, prinsip, dan cara belajar mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kesalahan atau ketidaklengkapan pemahaman pendidik terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya akan mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar yang dicapai peserta didik. 

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam penelitian di Indonesia Memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan manusia Indonesia. 

Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Satu diantara aspek berbahasa yang dalam pengungkapan pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan kedalam bentuk simbol-simbol huruf adalah keterampilan menulis. 

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka mengalami bahasa dan grafik itu. Hal ini dikarenakan menulis bukan sekedar menyalin kata-kata dalam sebuah kalimat, tetapi siswa dituntut dapat menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan teratur dengan memperhatikan kosa kata yang tepat dan sesuai, memperhatikan kaidah penulisan kata yang benar, serta menggunakan variasi kalimat dalam menulis. Pada umumnya proses belajar mengajar bahasa indonesia sekolah-sekolah berorientasi pada teori dan pengetahuan semata-mata sehingga keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis kurang dapat perhatian, ide, gagasan, pikiran dan perasaan mereka berlalu begitu saja, tidak diungkapkan khususnya dalam bentuk karya sastra. 

Keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa indonesia diadakan salah satunya dalam materi menulis kreatif naskah drama. Dalam hal ini guru harus terampil dalam mengajarkan tentang menulis kreatif naskah drama kepada siswa. 

Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Atas dasar pengertian tersebut, maka model dalam pembelajaran dapat dipahami sebagai model pembelajaran merupakan suatu rancangan yang telah diprogram melalui media peraga dalam membantu untuk menvisualisasikan pesan yang terkandung di dalamnya untuk mencapai tujuan belajar sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran group investigation merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa secara kelompok untuk melakukan penyidikan. Proses pembelajaran dengan model goup investigation memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat dipakai untuk mengembangkan kretivitas siswa, baik secara individu maupun kelompok. Keaktifan siswa melalui group investigation ini diwujudkan di dalam aktivitas saling bertukar pikiran melalui komunikasi yang terbuka dan bebas serta kebersamaan dari kegiatan merencanakan sampai pada pelaksanaan. 

Menurut hasil pra-observasi di lapangan menunjukkan bahwa peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai kabupaten Sambas dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis kreatif naskah drama masih tidak maksimal. Hal ini dapt dilihat dari hasl belajar peserta didik terhadap peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia masih tergolong rendah berdasarkan hasil wawancara dan rises daftar nilai siswa semester ganjil pada pelajaran bahasa indonesia yang penulis lakukan dengan ibu Juniarti ( selaku guru bahasa indonesia SMP Negeri 1 Jawai kabupaten Sambas), diperoleh informasi bahwa kelas VIII  SMP Negeri 1 Jawai masih banyak yang belum mencapai nilai standar ketuntasan 75.

Alasan peneliti menjadikan SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas sebagai tempat penelitian sebagai berikut: 1) SMP 1 Negeri 1 Jawai belum pernah dijadikan objek penelitian tentang pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi Menulis kreatif naskah drama menggunakan metode Group Investigation. 2) peneliti ingin meliahat apakah terdapat hubungan antara penggunaan metode Group investigation engan menulis kreatif naskah drama. Berdasarkan penjabaran di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Penggunaan Metode Group Investigation dengan Kemampuan Menulis Kreatif Naskah Drama Siswa  Kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas. 

Harapan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa dapat menggunakan metode Group Investigation dalam menulis kreatif naskah drama dengan baik dan benar. Siswa dapat menuangkan gagasan atau ide yang dimiliki ke dalam karangan yang baik sesuai sasaran yang diharapkan. Siswa dapat melakukan pemakaian kata dengan tepat sehingga siswa bisa menggunakan tata bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Selain itu penulis berharap dengan penggunaan model pembelajaran Group Investigation peserta didik akan lebih mudah memahami dan melatih menulis kreatif naskah drama. 

Kenyataan  yang ada siswa SMP Negeri 1 Jawai pada pelajaran bahasa Indonesia khusus menulia kreatif naskah drama masih rendah. Padahal siswa SMP dituntut untuk memenuhi kemampuan yang memadai dalam menulis. 

B. Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah umum yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah hubungan antara penggunaann metode group invetigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas?”. Adapun sub-sub masalah sebagai berikut:
  1. Bagaimanakah penggunaan metode group investigation siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas? 
  2. Bagaimanakah kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP N  1 Jawai Kabupaten Sambas?
  3. Apakah terdapat hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas?


C. Tujuan Penelitian 
 Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
  1. Mendiskripsikan penggunaan metode group investigation siswa kelas VIII SMP  Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas.
  2. Mendiskripsikan kemmpuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP  Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas.
  3. Mendiskripsikan hubungan antara kemmpuan menulis kratif naskah drama dengan penggunaan metode group investigation siswa kelas VIII SMP  Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas.


D. Manfaat Penelitin 
Mengingat pentingnya penelitian ini dalam berbagai faktor, maka manfaat penelitian ini ditinjau dari dua segi, yaitu: 
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis peneliti ini diharapkan  yaitu untuk  memberikan terhadap penguasaan khasanah pembelajaran menulis bahasa Indonesia.
2. Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini ada empat, yaitu manfaat bagi.
a. Siswa
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memudahkan siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama.
2) Meningkatkan prestasi belajar yang ditujukan dengan hasil belajar yang memuaskan.
b. Guru
Dilaksanakannya penelitian ini, dapat menjadi masukan dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif secara akademis. 
c. Peneliti
Dapat dijadikan sebagai peningkatan wawasan  ilmu Bahasa Indonesia dan turun langsung ke lapangan  dan memberikan pengalaman belajar yang dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang Bahasa Indonesia.

E. Ruang Lingkup Penelitian 
Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk memperjelas batasan-batasan penelitian, sehingga dapat dihindari kesalahan-kesalahan penafsiran dalam penelitian ini. 
1. Variabel Penelitian 
Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam.dalam penelitian ini variabel sebagai gejala yang menjadi objek yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Sejalan dengan itu, Sugiyono (2013: 60) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut”. Hach dan Farady dalam (Sugiyono, 2013) mendefinikan sebagai “Atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain”. 
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami isi proposal ini, maka peneliti perlu membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut. 
a. Variabel Bebas 
Menurut Sugiyono (2013:61) variabel bebas adalah “Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah  metode group investigation.   
Agar memudahkan pelaksanaan penelitian, maka variabel penelitian dijadikan kedalam aspek-aspek variabel sebagai berikut: 
1) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen 
2) Guru menjelaskan maksud pembelajaran pembelajaran dan tugas kelompok
3) Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas materi
4) Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada bersifat penemuan
5) Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan
7) Evaluasi
8) Penutup
b. Variabel Terikat 
Menurut Sugiyono (2013: 61) variabel terikat adalah “Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Berdasarkan pendapat ini, variabel terikat alam penelitian ini adalah keterampilan menulis naskah kreatif drama, dengan aspek-aspek sebagai berikut: 
1) Menentukan Dialog
2) Menentukan tokoh
3) Menentukan latar
4) Menentukan alur
5) Diksi
2. Definisi Operasional 
Agar terdapat kesesuaiam penafsiran serta memperjelas definisi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. 
a. Menulis 
Menulis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka mengalami bahasa dan grafik itu. 
b. Keterampilan menulis naskah drama adalah penciptaan karya sastra berbentuk dialog yang didasarkan pada konflik kehidupan manusia yang mempunyai nilai kehidupan, yakni nilai-nilai yang bermakna kehidupan, yang mengarahkan dan meningkatkan kualitas hidup kita sebagai manusia. 
c. Metode Group Investigation adalah pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan oleh siswa secara berkelompok untuk melakukan penyelidikan, dan setiap anggota dapat mengeluarkan pendapat atau mengungkapkan ide-ide yang dimilikinya secara bebas untuk mencapai tujuan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 

STUDI HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SISWA STUDI HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SISWA Reviewed by PENDIDIKAN POPULER on 23:39 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.