HUBUNGAN PENERAPAN METODE DRILL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANAH PINOH KABUPATEN MELAWI
HUBUNGAN
PENERAPAN METODE DRILL DENGAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2
TANAH
PINOH KABUPATEN MELAWI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 adalah: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dua konsep kependidikan terdiri dari konsep belajar (learning) dan pembelajaran (instruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dankonsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorangatau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
Metode mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya.
Permasalahan yang sering dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah kurangnya variasi penggunaan metode mengajar dalam upaya peningkatan mutu pengajaran secara baik. Metode pengajaran yaitu, suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan. Karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu system pengajaran. Salah satu metode yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah metode drill (latihan).
Metode Drill (latihan) merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah - ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Karena hal semacam ini harapan pelajaran yang telah diberikan kepada anak didik dapat mengingat dengan baik. menurut Roestiyah N.K (2008:125) “Metode Drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari”. Selanjutnya Zuhairini, dkk (2010: 106) “Metode driil adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anakanak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Pendapat lain dikemukakan oleh Shalahuddin, dkk (2011: 100) “Metode drill adalah suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempumakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Drill (latihan) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa disuruh mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil.
Kelebihan metode drill seperti pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan dalam mengerjakan tugas, dan pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam mengerjakan tugas yaitu tidak menunda-nunda mengerjakan tugas, tugas yang mudah tidak dipersulit dengan hal-hal yang tidak penting, serta membentuk kebiasaan siswa untuk disiplin. Menurut Roestiyah N.K (2008:125) “Metode driil memiliki pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa, hal tersebut dibuktikan dengan latihan yang praktis, mudah dilakukan serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan materi serta keterampilan, bahkan mungkin peserta didik dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna”.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan belajar siswa, yaitu sebanyak 25 orang siswa dari jumlah total siswa sebanyak 40 orang yang belum memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Nilai KKM untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah sebesar 70,00. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik dan tidak dapat menfokuskan perhatian siswa terhadap pelajaran.
Dari masalah tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi”. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegeraan melalui penerapan metode drill oleh guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode Drill, dipilihnya dalam penelitian ini karena metode pembelajaran tersebut diterapkan belm optimal dan hasil belajar siswa juga belum optimal. Sedangkan dipilihnya Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi sebagai tempat penelitian dalam penelitian ini adalah karena tempat tersebut terdapat permasalahan peneltian yang sudah dipaparkn di atas.
B. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah umum dalam Penelitian ini adalah :“Bagaimanakah Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi?”.
Adapun yang menjadi masalah khusus dalam penelitian ini adalah :
- Bagaimanakah Penerapan Metode Drill Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi?
- Bagaimanakah Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi?
- Apakah terdapat Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi secara objektif dan relevansi mengenai Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan informasi yang valid mengenai:
- Penerapan Metode Drill Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi.
- Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi.
- Hubungan Penerapan Metode Drill Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tanah Pinoh Kabupaten Melawi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini di bagi menjadi 2, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai suatu landasan teoritis bagi pengembangan pendidikan, khususnya dalam memilih metode yang tepat dalam proses belajar mengajar di sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi positif bagi kepada sekolah dalam meningkatkan kinerja para guru di lingkungan sekolah, agar pendidikan dapat mencapai tujuan.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para guru dalam menemukan metode pembelajaran yang tepat sasaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Siswa.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukkan bagi siswa untuk terus meningkatkan hasil belajarnya menjadi lebih optimal, sehingga tujuan dari pendidikan dapat tercapai.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber pengetahuan bagi peneliti dalam mengembangkan penelitiannya, khususnya dalam dunia pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat memecahkan suatu permasalah pendidikan dan menemukan solusi dari masalah yang ada.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki nilai ganda, atau dengan kata lain suatu faktor yang diukur dengan menghasilkan skor yang bervariasi dan merupakan gejala yang menjadi objek penelitian. Menurut Nana Sudjana (2005:23), variabel adalah ciri dari individu,objek, gejala, peristiwa yang dapat diukur secara kuantitatif maupun kualitatif. Menurut Purwanto (2007:85) “Variabel adalah gejala yang dipersonalisasi. Gejala bersifat membedakan satu unsur populasi dengan unsur yang lain”.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpukan oleh peneliti bahwa variabel adalah suatu gejala yang dipersonalisasi dan bersifat menetap serta membedakan unsur dari populasi.
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi munculnya variabel terikat. Hamid Darmadi (2014: 14) menatakan bahwa” Variabel bebas (Variabel Independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Zuldafrial (2004: 8) mengatakan “Variabel bebas adalah variabel yang mengandung gejala atau faktor-faktor yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat”. Variabel bebas adalah suatu variabel yang mempengaruhi munculnya varibel- varibel lain dalam penelitian. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah “Metode Drill”, yang meliputi aspek-aspek menurut Roestiyah (2008: 127-129) adalah sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan, dengan indikatornya:
a. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
b. Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
c. Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari kesalahan
d. Lakukan kegiatan praDrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh
2) Tahap Pelaksanaan, dengan indikatornya:
a. Langkah pembukaan
b. Langkah pelaksanaan
c. Langkah mengakhiri
3) Penutup, dengan indikatornya:
a. Melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang
dilaksanakan oleh siswa.
b. Memberikan latihan penenangan.
b. Variabel terikat
Hasan ( 2001 : 227 ) “Variabel terikat adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan Y”. Menurut Hadari Nawawi (2012:60) mengatakan bahwa “Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas”.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “Hasil Belajar siswa”. Hasil belajar siswa dilihat dari hasil tes formatif setelah dilakukan penerapan Metode Drill oleh guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di dalam kelas.
2. Definisi Operasional
Menurut Ahmadi (2007 : 49), mengemukakan bahwa kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya”. “Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada satu variabel dengan cara menspesifikasikannya” Purwanto (2007:60). Definisi operasional dituliskan agar tidak terdapat perbedaan penafsiran pembaca dengan apa yang dimaksudkan peneliti, penelitian ini terdapat istilah-istilah berikut:
a. Metode Drill
Metode Drill adalah metode mengajar yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai keterlibatan siswa agar efektif dan efisien dalam belajar, dibutuhkan berbagai pendukung dalam proses belajar mengajar, yaitu dari sudut siswa, guru, situasi belajar, program belajar, dan dari sarana belajar. Metode Drill merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan metode pembelajaran yang komprehensif, meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik menjadi aktif.
b. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari ketuntasan belajarnya, terampil dalam menggerjakan tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap pelajaran”. Hasil belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar mengajar.
c. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
HUBUNGAN PENERAPAN METODE DRILL DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANAH PINOH KABUPATEN MELAWI
Reviewed by PENDIDIKAN POPULER
on
23:45
Rating:
No comments: