MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING



MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING


A. Hakikat Model Pembelajaran 

1. Pengertian Model Pembelajaran 

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang memuat rencana pembelajaran, materi pelajaran, sintak pelajaran dan tujuan pelajaran. Ahmadi (2011:57), model pembelajaran adalah ”the teaching model refers to particular approach to instruction that include it’s goal, syntax, environment, and management system” (Model pembelajaran adalah suatu pendekatan khusus terhadap pembelajaran yang memuat tujuan, tahap pelaksanaan (sintaks), sistem manajemen dan lingkungan belajar). Hamdani  (2011:60), mengatakan bahwa: Model pembelajaran adalah sebuah rencana atau pola yang mengorganisasikan pembelajaran dalam kelas dan menunjukkan penggunaan materi pembelajaran. Salah satu ciri khusus model pembelajaran yang tidak dimiliki oleh strategi atau prosedur tertentu yaitu tingkah laku mengajar (sintaks) yang menggambarkan pola kegiatan guru dan siswa dalam berinteraksi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 

Uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan model pembelajaran adalah sebuah kerangka konseptual, yang memuat tujuan pembelajaran, sintaks pembelajaran, sistem manajemen dan lingkungan belajar yang digunakan oleh guru sebagai pedoman untuk memberlajarkan siswa, sehingga siswa mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar.

2. Ciri-ciri Model Pembelajaran

Rusman (2012:136) model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis. 
b. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berfikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif.
c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas, misalnya model synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.
d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) system sosial; dan (4) system pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran. 
e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputu : (1) dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur; (2) dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang. 
f. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.

Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa ciri-ciri model pembelajaran adalah: 
a. Berdasarkan teori dari para ahli. 
b. Mempunyai tujuan.
c. Pedoman perbaikan belajar mengajar dikelas.
d. Memiliki bagian-bagian, yaitu: (1) syntax; (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) system soial; dan (4) system pendukung.
e. Memiliki dampak pembelajaran dan dampak pengiring. 
f. Pedoman desain instruksional.


B. Hakikat Model Mind Mapping

1. Pengertian Model Mind Mapping 

Mind Mapping adalah sebuah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dalam membuat catatan yang menyeluruh pada satu halaman dengan menggunakan citra visual dan perangkat grafis lainnya untuk membentuk kesan yang lebih dalam. Menurut Zainal Aqib (2013: 23) “Model Pembelajaran mind mapping diperkenalkan oleh Toni Buzan, model ini baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban”. Sementara itu Silberman (2013: 200) mengemukakan bahwa “Peta pikiran (mind mapping) merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru”. 

Selain itu menurut Bobby De Porter dan Mike Hernacki (2013: 153), “Mind Mapping (Peta Pikiran) adalah pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan Citra Visual dan grafis lainya untuk membentuk kesan antara otak kiri dan otak kanan yang ikut terlibat sehingga mempermudah memasukkan informasi ke dalam otak”. Menurut Tony Buzan (2008:4) mengemukakan bahwa: Mind maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat yang juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan.

Beberapa paparan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Mind mapping adah sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak.

Teknik pencatatan ini dikembangkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an berdasarkan riset tentang cara kerja otak. Otak seringkali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta pikiran menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah daripada metode pencatatan tradisional karena mengaktifkan kedua belahan otak. Cara ini juga menenangkan, menyenangkan, dan kreatif.

2. Langkah-langkah Model Mind Mapping 
Adapun langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping menurut Zainal Aqib (2013:23) adalah sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai.
2) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban. 
3) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi. 
5) Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya, guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
6) Dari data-data di papan, siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bimbingan sesuai konsep yang disediakan guru.

3. Manfaat Model Mind Mapping 
Beberapa manfaat peta pikiran, menurut De Porter (2013: 153) adalah:
a. Fleksibel
b. Dapat memusatkan perhatian
c. Meningkatkan pemahaman
d. Dan menyenangkan.
4. Penggunaan Model Mind Mapping Dalam Menulis Pantun
Model Mind Mapping sangat tepat digunakan dalampembelajaran menulis pantun. Metode mencatat ini, didasarkan pada penelitian tentang cara otak memproses informasi, bekerja sama dengan otak, dan bukan menentangnya. Menurut Zainal Aqib (2013: 23), mengemukakan bahwa “Model pembelajaran mind mapping digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban”. Model peta konsep adalah sebuah teknik atau metode yang sangat jelas yang memanfaatkan kata-kata, kesan-kesan, angka-angka, logika, irama, warna dan kemampuan-kemampuan ruang. Dengan Model Mind Mapping tentu akan sangat membantu siswa memanfaatkan potensi kedua belah otak. Karena interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak dapat memicu kreativitas yang memberikan kemudahan dalam proses mengingat dan berpikir. Dengan telah terbiasanya siswa menggunakan dan mengembangkan potensi dua otaknya, akan dicapai peningkatan beberapa aspek, yaitu konsentrasi, kreativitas, daya ingat, dan pemahaman sehingga siswa dapat menulis pantun dengan baik.

Sumber: 

Ahmadi. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Silberman. (2013). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING Reviewed by PENDIDIKAN POPULER on 06:43 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.