HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JAWAI KABUPATEN SAMBAS
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JAWAI
KABUPATEN SAMBAS
BELLA WULANDARI
NIM 511200012
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Persatuan Guru Republik Indonesia
Pontianak
2017
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “Hubungan Antara Penggunaan Metode Group Investigation dengan Kemampuan Menulis Kreatif Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas”. Masalah umum penelitian ini yaitu:“ Bagaimanakah Hubungan Antara Penggunaan Metode Group Investigation dengan Kemampuan Menulis Kreatif Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas? Dengan sub masalahnya : 1) Bagaimanakah penggunaan metode group investigation siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas? 2) Bagaimanakah kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas? 3) Apakah terdapat hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas?
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang Hubungan Antara Penggunaan Metode Group Investigation dengan Kemampuan Menulis Kreatif Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas. Ruang Lingkup Penelitian meliputi Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ”Penggunaan Metode Group Investigation” dan varibel terikatnya adalah “Kemampuan Menulis Kreatif Naskah Drama”. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian yaitu studi hubungan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 154 orang siswa dan sampelnya berjumlah 40 orang. Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) teknik observasi langsung dengan alatnya pedoman observasi, (2) teknik pengukuran dengan alatnya tes (3) teknik komunikasi tidak langsung dengan alatnya angket (4) teknik studi documenter dengan alatnya silabus, RPP, dan foto-foto.
Kesimpulan penelitian secara umum terdapat hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas. Sedangkan kesimpulan secara khusus adalah: 1) Penggunaan metode group investigation siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas mencapai jumlah skor aktual 2313 dan jumlah skor maksimal ideal 3200 berarti mencapai 72.28%, dengan demikian dapat dikategorikan “Baik”. Hal ini mengidentifikasikan bahwa guru dalam penggunaan metode group investigation dalam pembelajaran sudah baik walaupun masih belum optimal. 2) Kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas dikategori “Baik” dengan nilai rata-rata 76.18. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia sudah baik walaupun belum maksimal. 3) Hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas dikategorikan sedang dengan nilai atau rhitung sebesar 0.555 dan rtabel sebesar 0.312, jadi rhitung > rtabel atau 0.555>0.312, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini mengidentifikasikan bahwa terdapat Hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas.
Berdasarkan pada temuan penelitian, maka disarankan sebagai berikut: 1) Kepada guru Bahasa Indonesia diharapkan dapat meningkatkan penggunaan metode group investigation dalam pembelajaran, karena ditemukan bahwa penggunaan metode group investigation masih belum optimal pada semua aspek, mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi. 2) Kepada guru Bahasa Indonesia disarankan untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa terutama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas, karena ditemukan bahwa kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa masih adalah beberapa yang nilai hasil tesnya hanya dikategorikan cukup. 3) Kepada siswa terutama kelas kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas untuk terus meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama, terutama bagi siswa yang nilai hasil tesnya masih dikategorikan cukup dan yang sudah baik untuk terus ditingkatkan menjadi lebih optimal lagi.
Kata Kunci: Metode Group Investigation dan Kemampuan Menulis Kreatif Naskah Drama
PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif anatara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengejarkan bagaimana siswa harus belajar, sementara siswa belajar sangat dipengaruhi oleh berfungsinya secara integratif dari setiap faktor pendukungnya.
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan. Ini berarti, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ada di sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Oleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai aspek, prinsip, dan cara belajar mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kesalahan atau ketidaklengkapan pemahaman pendidik terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya akan mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar yang dicapai peserta didik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam penelitian di Indonesia Memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan manusia Indonesia.
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Satu diantara aspek berbahasa yang dalam pengungkapan pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan kedalam bentuk simbol-simbol huruf adalah keterampilan menulis.
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka mengalami bahasa dan grafik itu. Hal ini dikarenakan menulis bukan sekedar menyalin kata-kata dalam sebuah kalimat, tetapi siswa dituntut dapat menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan teratur dengan memperhatikan kosa kata yang tepat dan sesuai, memperhatikan kaidah penulisan kata yang benar, serta menggunakan variasi kalimat dalam menulis. Pada umumnya proses belajar mengajar bahasa indonesia sekolah-sekolah berorientasi pada teori dan pengetahuan semata-mata sehingga keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis kurang dapat perhatian, ide, gagasan, pikiran dan perasaan mereka berlalu begitu saja, tidak diungkapkan khususnya dalam bentuk karya sastra. Keterampilan menulis dalam pembelajaran bahasa indonesia diadakan salah satunya dalam materi menulis kreatif naskah drama. Dalam hal ini guru harus terampil dalam mengajarkan tentang menulis kreatif naskah drama kepada siswa.
Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Atas dasar pengertian tersebut, maka model dalam pembelajaran dapat dipahami sebagai model pembelajaran merupakan suatu rancangan yang telah diprogram melalui media peraga dalam membantu untuk menvisualisasikan pesan yang terkandung di dalamnya untuk mencapai tujuan belajar sebagai pegangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran group investigation merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa secara kelompok untuk melakukan penyidikan. Proses pembelajaran dengan model goup investigation memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat dipakai untuk mengembangkan kretivitas siswa, baik secara individu maupun kelompok. Keaktifan siswa melalui group investigation ini diwujudkan di dalam aktivitas saling bertukar pikiran melalui komunikasi yang terbuka dan bebas serta kebersamaan dari kegiatan merencanakan sampai pada pelaksanaan.
Menurut hasil pra-observasi di lapangan menunjukkan bahwa peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai kabupaten Sambas dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis kreatif naskah drama masih tidak maksimal. Hal ini dapt dilihat dari hasl belajar peserta didik terhadap peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia masih tergolong rendah berdasarkan hasil wawancara dan rises daftar nilai siswa semester ganjil pada pelajaran bahasa indonesia yang penulis lakukan dengan ibu Juniarti ( selaku guru bahasa indonesia SMP Negeri 1 Jawai kabupaten Sambas), diperoleh informasi bahwa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai masih banyak yang belum mencapai nilai standar ketuntasan 75.
Alasan peneliti menjadikan SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas sebagai tempat penelitian sebagai berikut: 1) SMP 1 Negeri 1 Jawai belum pernah dijadikan objek penelitian tentang pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi Menulis kreatif naskah drama menggunakan metode Group Investigation. 2) peneliti ingin meliahat apakah terdapat hubungan antara penggunaan metode Group investigation engan menulis kreatif naskah drama. Berdasarkan penjabaran di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Penggunaan Metode Group Investigation dengan Kemampuan Menulis Kreatif Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas.
Harapan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa dapat menggunakan metode Group Investigation dalam menulis kreatif naskah drama dengan baik dan benar. Siswa dapat menuangkan gagasan atau ide yang dimiliki ke dalam karangan yang baik sesuai sasaran yang diharapkan. Siswa dapat melakukan pemakaian kata dengan tepat sehingga siswa bisa menggunakan tata bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Selain itu penulis berharap dengan penggunaan model pembelajaran Group Investigation peserta didik akan lebih mudah memahami dan melatih menulis kreatif naskah drama.
Kenyataan yang ada siswa SMP Negeri 1 Jawai pada pelajaran bahasa Indonesia khusus menulia kreatif naskah drama masih rendah. Padahal siswa SMP dituntut untuk memenuhi kemampuan yang memadai dalam menulis.
LANDASAN TEORI
Metode Group Investigation
Metode Group Investigation merupkan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa secara berkelompok untuk melakukan penyelidikan, dan setiap anggota dapat mengeluarkan pendapat atau mengungkapkan ide-ide yang dimilikinya secara bebas untuk mencapai tujuan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Metode Group Investigation (GI) yaitu pembelajaran yang dilakukan siswa dengan berkelompok, melakukan investigasi secara berkelompok, mengajarkan laporan akhir serta mempersentasikannya. Dalam pembelajaran Group Investigation siswa dituntut aktif dan bisa memberikan ide dalam kelompok belajarnya, dan peran guru dalam pembelaaran ini adalah sebagai fasilitator. Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation yaitu seleksi topik, merencanakan kerja sama (membagi siswa ke dalam kelompok kecil), pelaksanaan, analisis dan sintesis, penyajian hasil akhir dan evaluasi.
Tujuan metode Group investigation yaitu untuk lebih memudahkan prosees blajar mengajar dan hasil pmblajaran yang irencanakan bisa diraih dengan sebaik an semudah mungkin sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Kelebihan dari metode pembelajaran GI, yaitu sebagai berikut: 1) Dapat memadukan antara siswa yang berbeda kemampuan melalui kelompok yang heterogen. 2) Melatih siswa untuk meningkatkan kerjasama dalam kelompok. 3) Melatih siswa untuk bertanggungjawab sebab ia diberi tugas untuk diselesaikan dalam kelompok. 4) Siswa dilatih untuk menemukan hal-hal baru dari hasil kelompok yang dilakukannya. 5) Melatih siswa untuk mengeluarkan ide dan gagasan baru melalui penemuan yang ditentukannya. Kekurangan dari metode pembelajaran GI: 1) Dalam berdiskusi sering kali yang aktif hanya sebagian siswa saja. 2) Adanya pertentangan diantara siswa yang sulit disatukan karena dalam kelompok sering berbeda pendapat. 3) Sulit bagi siswa untuk menemukan hal yang baru sebab ia belum terbiasa untuk melakukan hal itu. 4) Bahan yang tersedia untuk melakukan penemuan kurang lengkap.
Kemampuan menulis
Kemampuan menulis itu sangat penting karena satu diantara keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung. Dengan demikian, siswa dapat mengungkapkan atau mengekpresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Menulis dapat memudahkan kita merasakan dan memikirkan hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita unuk berbgi pengalaman. Menulis bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi hasil buah pikiran, mengarang imajinasi dan daya pikir, menginformasikan kepada pembaca, serta menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat mempengaruhi dan mengubah sikap pembaca, memperkenalkan diri penulis kepada pembaca, sehingga apa yang ditulis dapat dimengerti oleh pembaca.
Naskah Drama
Naskah drama bentuk dan susunnya berbeda dengan naskah cerita pendek atau novel. Naskah cerita pendek atau novel berisi lengkap dan langsung tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Sebaliknya, naskah drama tidak mengisahkan cerita secara langsung. Penuturannya ceritanya diganti dengan dialog para tokoh. Jadi, naskah drama itu mengutamakan ucapan-ucapan atau pembicaraan para tokoh. Manfaat dai kegiatan menulis tersebut adalah bahwa penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya, mengembangkan berbagai ide atau gagasan, dan lebih banyak menyerap dan menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis.
PENELITIAN RELEVAN
Terkait dengan metode pembelajaran group investigation yang digunakan dalam penelitian ini, telah ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan, seperti:
Ilham (2015) dengan judul “Penerapan Model Group Investigation untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Tekarang Kabupaten Sambas”, menyimpulkan bahwa hasil observasi siswa siklus 1 67,5 %, meningkat menjadi 92,5 % pada siklus II. Jadi Penerapan Model Group Investigation dapat Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf Deskriptif pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Tekarang Kabupaten Sambas.
Nur Atrinawati (2015) dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Group Investigation Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sejangkung Kabupaten Sambas”. Hasil penelitiannya terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Group Investigation Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sejangkung Kabupaten Sambas.
Megawati (2015) dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode Group Investigation (GI) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Unsur Intrinsik Novel Harry Potter pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 9 Ngabang”, menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar post-test mencapai 75,96. Adapun perbedaan penelitian relevan dengan rencana penelitian ini adalah terletak pada ketarampilan yang penulis gunakan yaitu keterampilan menulis naskah drama, sedangkan persamaan dengan penelitian relevan yaitu sama-sama menggunakan metode group investigation. Hasil penelitiannya terdapat Pengaruh Penerapan Metode Group Investigation (GI) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Unsur Intrinsik Novel Harry Potter pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 9 Ngabang.
Ketiga penelitian relevan tersebut diambil dengan tujuan untuk menentukan ada atau tidak hubungan antara variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini. Kesemuannya diintegrasikan kedalam penelitian yang memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas (metode group investigation) dan variabel terikat kemampuan menulis naskah drama.
HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis menurut Sugiyono (2014:62) adalah “Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telahdinyatakan dalam bentuk pertanyaan”. Menurut Arikunto (2013: 110) hipotesis dapat diartikan sebagai “Suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.
Adapun peneliti mengungkapkan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat hubungan penggunaan metode group investigation siswa dengan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas.
Hipotesis Nol (H0)
Tidak terdapat hubungan penggunaan group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas.
METODE DAN BENTUK PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena penelitian ini menuturkan dan menafsirkan data yang berhubungan dengan masalah penelitian berdasarkan situasi dan fakta-fakta, terutama yang berkaitan dengan hubungan antar variabel dengan menggambarkan suatu kondisi yang sesungguhnya. Hubungan variabel tersebut yaitu hubungan antara penggunaann metode group invetigation dengan kemampuan menulis keratif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas.
Bentuk studi hubungan (intrrelationsip studies). Alasan karena studi hubungan merupakan bentuk penelitian yang mengambarkan suatu hubungan antar variabel bebas dan terikat serta untuk mendapatkan informasi yan objektif mengenai hubungan antara penggunaann metode group invetigation dengan kemampuan menulis keratif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang akan diteliti, objek atau kegiatan yang mempunyai perbeaan tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah kelas VIII A, VIII B, VIII C dan VIII D SMP Negeri 1 Jawai kabupaten Sambas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII D. Alasan kelas VIII D sebagai sampel dalam rencana penelitian ini karena sesuai dengan teknik Purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan mempertimbangkan tertentu. Pertimbangan tersebut seperti: 1) Siswa yang terdaftar di kelas VIII D SMP Negeri 1 Jawai kabupaten Sambas tahun pelajaran 2016/2017. 2) Kelas VIII D SMP Negeri 1 Jawai kabupaten Sambas adalah kelas yang siswanya kurang aktif dari semua kelas dalam pembelajaran menulis. 3) Seluruh siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Jawai kabupaten Sambas dijadikan sampel dalam penelitian ini, yaitu berjumlah 40 orang siswa.
TEKNIK DAN ALAT PENGUMPUL DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Observasi Langsung, Teknik Pengukuran, Teknik Komunikasi Tidak Langsung, dan Teknik studi dokumenter. Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Panduan observasi, Tes, Angket, Dokumentasi.
UJI KEABSAHAN INSTRUMEN
Uji keabsahan instrumen adalah tahap penelitian dalam memvalidasi dan mengujicobakan instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data dalam suatu penelitian, tujuannya adalah untuk menghasilkan instrumen yang sahih. Uji keabsahan instrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas/kesahihan data dengan jenis validitas isi atau kontruk. Validitas isi dan kontruk, validitas ini dilakukan bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan tujuan yang ingin diukur atau dengan kisi-kisi yang kita buat. Validitas ini dilakukan dengan meminta pertimbangan dari para ahli (pakar) dalam bidang evaluasi atau ahli dalam bidang sedang diuji. Para ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen validator yang sudah ditunjuk dengan melampirkan surat pernyataan validator.
PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur penelitian merupakan tahapan atau langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan suatu penelitian. Langkah tersebut setidaknya terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap awal/persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir/evaluasi. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan seperti di bawah ini:
Tahap Persiapan Penelitian
Sebelum memulai penelitian, maka perlu dilakukan berbagai persiapan. Persiapan itu terdiri dari surat-menyurat izin penelitian dan instrument penelitian yang terdiri dari angket, soal tes dan pedoman observasi dan akan disebarkan pada responden yang telah ditentukan. Untuk pembuatan angket dan soal tes biasanya diawali dengan menyusun kisi-kisi. Sebelum penelitian itu dilaksanakan, maka terlebih dahulu peneliti mengadakan konsultasi instrument penelitian pada dosen pembimbing pertama dan kedua sebagai dasar pembuatan pertanyaan-pertanyaan dalam angket yang akan disebarkan kepada sejumlah siswa yang merupakan responden dalam penelitian ini, khususnya siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupten Sambas.
Setelah instrumen dinyatakan benar dan disetujui oleh dosen pembimbing, maka peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian, yang selanjutnya dikeluarkan surat izin penelitian dengan nomor L.202/1325/D1.IP/TU/2016 tanggal 23 November 2016 yang ditujukan kepada Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas dan surat izin penelitian dengan nomor L.202/1325/D1.IP/TU/2016 tanggal 23 November 2016 yang ditujukan kepada SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas untuk dipelajari lebih lanjut oleh pihak sekolah dengan maksud agar mendapatkan persetujuan untuk mengadakan penelitian di sekolah itu.
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti selanjutnya adalah menyampaikan surat izin dari IKIP-PGRI Pontianak kepada Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas dan Kepala SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas. Penyerahan surat izin tersebut dimaksudkan selain untuk diketahui oleh Kepala Sekolah juga agar peneliti mendapatkan izin dari SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan bekerja sama dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Tahap Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan menyebarkan instrumen penelitian kepada sumber data yang telah ditetapkan terlebih dahulu yaitu siswa SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas yang berjumlah 40 responden. Setelah mendapatkan izin dan persetujuan dari Kepala SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas dengan dikeluarkannya surat izin penelitian dengan nomor 421/185/SMP1/2016 pada tanggal 28 November 2016, maka pelaksanaan penelitian dimulai. Adapun langkah-langkahnya adalah : 1) Melakukan observasi terhadap guru Bahasa Indonesia dalam mengajar di kelas menggunakan metode group investigation berjumlah 1 orang. 2) Penyebaran angket kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas sebanyak 40 responden. 3) Penetapan batas waktu pengisian angket diberikan pada responden selama 3 hari dan kemudian peneliti lakukan pengambilan angket yang sudah di isi oleh responden. 4) Pengumpulan kembali angket yang telah disebarkan dan mengecek kembali kelengkapannya.
Pemeriksaan Angket, Angket yang dapat diolah adalah angket yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Seluruh angket yang disediakan seluruhnya diisi oleh responden dengan memilih salah satu alternative jawaban yang disediakan. 2) Angket yang tidak atau terdapat jawaban lebih dari satu alternative jawaban yang dinyatakan batal dan tidak dapat diolah. Berdasarkan kriteria di atas, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata seluruh angket yang berjumlah 40 responden dapat diolah sebagai data penelitian. Pemeriksaan angket dilakukan satu persatu berdasarkan jawaban yang dipilih oleh responden pada masing-masing item. Setelah dikelompokkan pilihan jawaban responden pada masing-masing item kemudian dimasukkan dalam daftar tabulasi data penelitian agar memudahkan proses pengolahan angket, terlampir.
Tahap Akhir Penelitian
Setelah dinyatakan selesai penelitian pihak sekolah memberikan surat keterangan sudah melaksanakan penelitian dengan nomor 421/187/SMP1/2016 yang dikeluarkan pada tanggal 02 Desember 2016. Pada tahap akhir penelitian ini peneliti mengumpulkan semua dokumen-dokumen untuk dilakukan pengolahan dan analisis hasil penelitian. Setelah itu penelitian dapat memberikan verivikasi serta kesimpulan hasil penelitian yang sudah dilakukan.
TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, oleh karena itu untuk item yang dijawab oleh responden akan diolah menggunakan perhitungan statistik. Perhitungan statistik tersebut menggunakan rumus sebagai berikut:
Untuk menjawab sub masalah ke-1 menggunakan rumus persentase menurut Jakni (2016: 106). Alasannya adalah karena peneliti melakukan analisi data hasil angket yang sudah dijawab oleh responden dan bertujuan untuk mengetahui penerapan metode group investigation dalam pembelajaran. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
X% = (∑▒SA)/(∑▒SI) × 100
Keterangan :
∑▒SA : Jumlah skor aktual
∑▒SI : Jumlah Skor Ideal
Tolok ukur kategori persentase menurut Jakni (2016: 107) sebagai berikut:
Tabel 3.3
Tolok Ukur Kategori Persentase
Persentase Kategori
80,00-100,00
60,00-79,99
40,00-59,99
00,00-39,00 Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Untuk menjawab su masalah ke-2 menggunakan rumus rata-rata menurut Jakni (2016: 110). Alasannya karena peneliti ingin mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa (kemampuan menulis kreatif naskah drama). Adapun rumusnya adalah:
Keterangan :
= Rata-Rata
= Jumlah Data
= Banyak Data
Adapun kriteria penilaian berpedoman pada Jakni (2016: 109) adalah:
Tabel 3.4
Tolok Ukur Kategori rata-rata
Nilai rata-rata Kategori
80,00-100,00
70,00-79,99
60,00-69,99
<60,00 Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Untuk menjawab sub masalah ke-3 menggunakan korelasi product moment. Alasannya adalah karena peneliti ingin menganalisis data hasil penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang valid dan relevan mengenai hubungan antara penggunaann metode group invetigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas. Rumus korelasi product moment menurut Sugiyono (2010:216), adalah sebagai berikut:
Keterangan :
rxy = Koofesien korelasi variabel X dan variabel Y
N = Jumlah peserta tes
∑x = jumlah skor item
∑y = jumlah skor total
∑x^2 = Jumlah kuadrat dari masing-masing variabel bebas
∑y^2 = Jumlah kuadrat dari masing-masing variabel terikat
∑xy = Jumlah perkalian setiap kasus variabel
Untuk mengetahui tingkat hubungan, mengacu pada pedoman interprestasi terhadap koefisien korelasi menurut Sugiyono (2010:216) :
Tabel 3.5
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199
0,200 – 0,399
0,400 – 0,599
0,600 – 0,799
0,800 -1,000 Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa penggunaan metode group investigation dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sudah diterapkan dengan baik, hanya saja belum dilakukan secara optimal. Artinya bahwa semua komponen pembelajaran dengan penggunaan metode group investigation yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi sudah dilakukan. Ada komponen-komponen tertentu guru dan siswa mengalami kesulitan untuk menggunakan metode group investigation, diantaranya yaitu pemilihan kelompok yang heterogen, siswa kesulitan menemukan gagasan baru, dan evaluasi pembelajaran yang sangat rumit. Hal tersebut terjadi dikarenakan guru jarang menggunakan metode group investigation dalam pembelajaran dan siswa belum terbiasa untuk menemukan hal yang baru dalam pembelajaran atau menemukan gagasan baru. Tetapi hal tersebut sudah diatasi oleh guru dan hasilnya bahwa penggunaan metode group investigation sudah dikategorikan baik.
Analisis persentase penggunaan metode group investigation siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas. Variabel Penggunaan metode group investigation siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas mencapai jumlah skor aktual 2313 dan jumlah skor maksimal ideal 3200 berarti mencapai 72.28%, dengan demikian dapat dikategorikan “Baik”.
Analisis rata-rata hasil tes kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas. nilai rata-rata yaitu 76.18. Berdasarkan tolok ukur kategori rata-rata dapat dikatakan bahwa hasil kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas dikategori “Baik”.
Hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai hitung sebesar 0.555 rtabel sebesar 0.312, jadi rhitung > rtabel atau 0.555 >0.312, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti, hipotesis alternative berbunyi : “Terdapat Hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas, “diterima”. Sedangkan Hipotesis Nol berbunyi “Tidak Terdapat Hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas, “ditolak”. Jadi penelitian ini terdapat hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas dengan kategori “sedang”.
PEMBAHASAN
Penggunaan metode group investigation dalam pembelajaran tidak terlepas dari 3 tahapan yang harus dilakukan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kesemua itu merupakan satu kesatuan dalam pembelajaran yang harus diaplikasikan dengan penerapan metode group investigation. Penggunaan metode group investigation dengan langkah-langkah yaitu: seleksi topik, merencanakan kerjasama, implementasi, analisis dan sintesis, penyajian hasil akhir dan evaluasi lanjutan. Kesemua itu diintegrasikan ke dalam 3 komponen utama, yaitu pendahuluan (perencanaan), isi (pelaksanaan), dan penutup (evaluasi). Penggunaan metode group investigation sudah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut terlihat dari hasil analisis data hasil penelitian yang diketahui bahwa jumlah skor aktual 2313 dan jumlah skor maksimal ideal 3200 berarti mencapai 72.28%, dengan demikian bahawa penggunaan metode group investigation dapat dikategorikan “Baik”.
Kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas dalam penelitian ini dapat diketahui dengan melakukan tes hasil belajar yaitu membuat dialog atau percakapan dari drama yang mengandung unsur seperti dialog, latar, tokoh, alur dan diksi. Siswa diminta untuk membuat dialog dari drama yang sudah dibuat dengan harus menampilkan kelima unsur tersebut. Setelah itu barulah peneliti dapat memberikan penilaian sesuai dengan skor yang telah ditentukan dan hasilnya menunjukkan bahwa nilai rata-rata yaitu 76.18. Berdasarkan tolok ukur kategori rata-rata dapat dikatakan bahwa hasil kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas dikategori “Baik”.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai hitung sebesar 0.555 rtabel sebesar 0.312, jadi rhitung > rtabel atau 0.555 >0.312, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti, hipotesis alternative berbunyi : “Terdapat Hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas, “diterima”. Sedangkan Hipotesis Nol berbunyi “Tidak Terdapat Hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas, “ditolak”. Jadi penelitian ini terdapat hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas dengan kategori ”sedang”.
P E N U T U P
Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pengujian hipotesis yang telah disajikan, secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas. Sedangkan kesimpulan penelitian secara khusus dapat dijelaskan seperti di bawah ini:
Penggunaan metode group investigation siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas mencapai jumlah skor aktual 2313 dan jumlah skor maksimal ideal 3200 berarti mencapai 72.28%, dengan demikian dapat dikategorikan “Baik”. Hal ini mengidentifikasikan bahwa guru dalam penggunaan metode group investigation dalam pembelajaran sudah baik walaupun masih belum optimal.
Kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas dikategori “Baik” dengan nilai rata-rata 76.18. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia sudah baik walaupun belum maksimal.
Hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP N 1 Jawai Kabupaten Sambas dikategorikan sedang dengan nilai atau rhitung sebesar 0.555 dan rtabel sebesar 0.312, jadi rhitung > rtabel atau 0.555 >0.312, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini mengidentifikasikan bahwa terdapat Hubungan antara penggunaan metode group investigation dengan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP N 1 Jawai Kabupaten Sambas.
Saran
Berdasarkan beberapa temua yang diperoleh dari penelitian, maka dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
Kepada guru Bahasa Indonesia diharapkan dapat meningkatkan penggunaan metode group investigation dalam pembelajaran, karena ditemukan bahwa penggunaan metode group investigation masih belum optimal pada semua aspek, mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi.
Kepada guru Bahasa Indonesia disarankan untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa terutama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas, karena ditemukan bahwa kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa masih adalah beberapa yang nilai hasil tesnya hanya dikategorikan cukup.
Kepada siswa terutama kelas kelas VIII SMP Negeri 1 Jawai Kabupaten Sambas untuk terus meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama, terutama bagi siswa yang nilai hasil tesnya masih dikategorikan cukup dan yang sudah baik untuk terus ditingkatkan menjadi lebih optimal lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Artati,Y,B. (2012). Bahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.
Darmadi, H. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Dewojati,C. (2010). Drama sejarah, teori dan penerapannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Perss.
Efendi, A. (2008). Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Perspektif. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hasanudin. (2009). Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.
Huda, M. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Istarani. (2014). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Jakni. (2016). Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Keraf, G. (2005). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kosasih,E. (2012). Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Margono. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nawawi, H. (2015), Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Rohmadi,dkk. (2010). Paragraf Pengembangan dan Implementasi. Yogyakarta: Media Perkasa.
Rusman. (2014). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Slamet. (2007). Dasar-dasar pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di sekolah dasar. Surakarta: LPP UNS dan UNS press.
Slamet. (2008). Dasar-dasar keterampilan berbahasa indonesia. Surakarta: LPP UNS dan UNS press.
Sugiyono. (2012), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun. (2015), Pedoman Operasional Tahun Akademik 2015/2016 Tentang Akademik, Kemahasiswaan, dan Penelitian Skripsi dan Makalah. Pontianak: IKIP PGRI Pontianak.
Zulaeha, I. (2013). Pembelajaran Menulis Kreatif. Serakarta: Yuma Pustaka.
Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Zuldafrial. (2012), Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Media Perkasa Yogyakarta.
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JAWAI KABUPATEN SAMBAS
Reviewed by PENDIDIKAN POPULER
on
05:27
Rating:
No comments: