HUBUNGAN MODEL SCRAMBLE DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 TANGARAN KABUPATEN SAMBAS
PADA
PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1
TANGARAN KABUPATEN SAMBAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif anatara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengejarkan bagaimana siswa harus belajar, sementara siswa belajar sangat dipengaruhi oleh berfungsinya secara integratif dari setiap faktor pendukungnya.
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan. Ini berarti, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ada di sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Oleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai aspek, prinsip, dan cara belajar mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kesalahan atau ketidak lengkapan pemahaman pendidik terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya akan mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar yang dicapai peserta didik.
Pendidikan dan pengajaran merupakan salah satu usaha yang bersifat sadar mempunyai tujuan yang sistematis, dan terarah kepada suatu tujuan pedidikan, yaitu membentuk manusia kearah kedewasaan. Proses belajar mengajar guru harus memeliliki strategi agar tujuan yang yang di inginkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Maka, penguasaan materi tidaklah mencukupi. Salah satu langkah strategi ini adalah harus menguasai berbagai teknik penyampaian materi dan juga dapat menggunakan model yang tepat dalam proses belajar mengajar sesuai materi yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa agar mereka dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Pembelajaran di sekolah pada hakikatnya merupakan suatu proses interakasi antara guru dengan siswa dan sumber belajar dalam lingkungan sekolah. Pembelajaran di sekolah merupakan bantuan yang di berikan guru agar terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, keterampilan dan pembentukan karakter pada siswa. Oleh karena itu pengajaran harus lebih banyak diberikan kepada siswa untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Dalam membangkitkan motivasi siswa dalam belajar seorang guru dalam mengajar setidaknya bisa menggunakan model pembelajaran yang menarik guna untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.
Menurut Depdikbud (Trianto, 2007:121), pembelajaran IPS adalah “suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menean, menggali dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik”. Pembelajaran IPS akan terjadi apabila peristiwa-peristiwa otentik atau eksplorasi topik atau tema menjadi pengendali di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam eksplorasi tema atau peristiwa tersebut siswa belajar sekaligus proses dan isi beberapa mata pelajaran secara serempak.
Berdasarkan hal di atas maka guru harus berupaya membangkitkan semangat belajar siswa terhadap materi pelajaran. Sering kali siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran salah satu penyebabnya adalah karena model pembelajaran yang di terapkan oleh guru kurang dapat membuat siswa aktif atau sering disebut metode konvensional, menimbulkan rasa bosan bahkan ada siswa yang mengantuk ketika kegiatan belajar berlangsung sehingga mengakibatkan aktivitas dan hasil belajar siswa menurun. Maka dari itu guru perlu menggunakan model pembelajaran salah satunya adalah model pembelajaran scramble, tujuan dari pada model pembelajaran scramble adalah agar peserta didik lebih semangat dan dapat aktif dalam mengikuti pelajaran sehingga dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Model pembelajaran scramble merupakan teknik yang sesuai untuk melihat motivasi belajar siswa dengan model yang sederhana namun menarik sehingga peserta didik akan lebih termotivasi, semangat, displin dan antusias mengikuti kegiatan belajar dari awal hingga akhir. Dari uraian di atas maka peneliti menganalisa bahwa model pembelajaran yang di gunakan oleh guru juga sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
Menurut hasil pra-observasi di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas pada tanggal 10 Maret 2017, dalam proses pembelajaran IPS menggunakan model scramble masih tidak maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik masih tergolong rendah berdasarkan hasil wawancara dan daftar nilai siswa semester ganjil pada pelajaran IPS yang peneliti lakukan dengan ibu Tri Lestari (selaku guru IPS SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas), peneliti memberikan beberapa pertanyaan seputar proses pembelajaran IPS yang terjadi di kelas, baik model, media yang di gunakan, maupun aktivitas siswa ketika pembelajaran berlangsung.
Diperoleh informasi bahwa di dalam proses pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas, model pembelajaran yang sering digunakan adalah model ceramah dan terkadang juga menggunakan model diskusi dan tanya jawab serang jarang-jarang menggunakan model pembelajaran scramble. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru terkadang membuat siswa mengantuk, bosan dan tidak memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan. Hal ini bisa mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang sudah di tentukan oleh sekolah yaitu 75.
Berdasarakn gambaran permasalahan di atas, peneliti mencoba melakukan penelitian dengan penerapan model pembelajaran scramble menjadi lebih optimal lagi agar dapat memperbaiki hasil belajar siswa. Model pembelajaran scramble membuat pembelajaran lebih menarik dan sejumlah besar siswa terlibat aktif dan memberi kesempatan pembelajaran individual agar suasana kelas menjadi hidup dan diharapkan akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan akhirnya dapat memperbaiki hasil belajar siswa menjadi tuntas.
Berdasarkan uraian di atas tentang permasalahan dalam pembelajaran IPS, sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat dalam sebuah penelitian yang berjudul ”Hubungan Model Scramble dengan motivasi Belajar Siswa pada pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas”. Dengan harapan model scrmble ini dapat digunakan oleh guru dan diterima oleh peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta motivasi belajar siswa menjadi lebih optimal sesuai dengan apa yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Hubungan Model Scramble dengan motivasi Belajar Siswa pada pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas”. Agar masalah yang tersebut terlalu luas, maka perlu dirumuskan sub-sub masalah sebagai berikut :
- Bagaimanakah penerapan model scramble pada pembelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas?
- Bagaimanakah motivasi belajar siswa pada pembelajararan IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas?
- Apakah terdapat Hubungan Model scramble dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu tujuan secara umum dan khusus. Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengungkapkan sejauh mana Hubungan Model Scramble dengan motivasi Belajar Siswa pada pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas”.
Secara khusus penelitian ini berujuan mengetahui rumusan tentang :
- Penerapan model scramble pada pembelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas?
- Motivasi belajar siswa pada pembelajararan IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas?
- Hubungan Model scramble dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Tangaran Kabupaten Sambas?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menambah bahan kajian bagi pengembangan ilmu pada umunya dan Pendidikan Sejarah pada khususnya dan semua mahasiswa sebagai calon pendidik sehingga menjadi informasi penting perkembangan pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Setelah diberikan pembelajaran menggunakan model Scramble di harapkan siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan motivas belajar siswa dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam menggunakan model pembelajaran supaya dapat mencapai tujuan dari pembelajaran yang di kehendaki.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam upaya untuk meningkatkn kualitas pengajaran yang di capai.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang pembelajaran menggunakan model Scramble.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar masalah yang diteliti tidak keluar dari kontek permasalahan, maka perlu ditetapkan variabel penelitian dan penjelasan istilah sebagai berikut:
1. Variabel Penelitian
Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki nilai ganda atau dengan kata lain suatu faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Hamid Darmadi (2014:14) mengatakan bahwa: “variabel adalah suatu obyek, atau sifat, atau atribut, atau nilai dari orang,obyek atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan yang lainnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik”. Sedangknan menurut Sugiyono (2014:38) menyatakan bahwa: “Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan ke dua pendapat tersebut di atas dapat penulis simpulkan bahwa varabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulanya. Untuk memperjelas ruang limgkup dalam penelitian ini perlu ditentukan variabel-variabel penelitian sebagai berkut :
a. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi munculnya varibel lain. Hamid Darmadi (2014:21) mengatakan bahwa: “Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbunyavariabel terikat”. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model Scramble. Dengan aspek-aspek sebagai berikut :
1) Guru menyiapkan dan menyusun perangkat pembelajaran.
2) Guru membuat kartu soal sesuai materi ajar yang disertai alternatif jawaban dengan diacak.
3) Guru membentukkelompok sebelum memulai pelajaran.
4) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
5) Guru guru menyajikan materi sebagai pengantar
6) Guru membagikan kartu soal yang disertai jawaban pada masing-masing kelompok.
7) Guru menyuruh siswa berkelompok mengerjkan soal-soal pada kartu yang telah disediakan
8) Siswa terlebih dahulu menyusun kata jawaban menjadi urutan yang logis lalu mencocokan jawaban yang ada pada soal yang telah disediakan.
9) Siswa mempersentasikan hasil belajar kelompoknya, dimana satu orang siswa pada masing-masing kelompok membacakan hasil jawabannya, satu orang siswa pada masing-masing kelompok membacakan 1 soal dan jawaban dan apabila soalnya masih ada yang belum dijawab lanjut kepada kelompok pertama lagi untuk membacakan soal dan jawaban pada kartu soal tersebut.
b.Variabel Terikat
Munculnya tidaknya variabel terikat tergantung pada variabel bebas. Menurut Hamid Darmadi (2014:14) mengatakan bahwa: “Variabel terikat adalah varibel yang di pengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Jadi yang dimaksud dengan variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat adanya variabel bebas atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah: “Motivasi Belajar Siswa”. Dengan aspek-aspek variabel menurut (Sardiman A.M, 2014:89) sebagai berikut:
1) Motivasi intrinsik dengan indikator:
a) Menarik perhatian
b) Belajar karena kesadaran
c) Ingin mengaktualisasikan diri
d) Ingin mendapatkan pengetahuan
e) Ingin memperluas wawasan
2) Motivasi Ekstrinsik dengan indikator
a) Memberi angka
b) Pujian
c) Hadiah
d) Kerja kelompok
e) Persaingan/Kompetisi
f) penilian
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasi kegiatan, ataupun memberikan suatu operasinonal yang di perlukan untuk mengukur konstrak atau variabel. Agar tidak terdapat perbedaan penafsiran antara pembaca dan peneliti, maka peneliti merasa perlu untuk memperjelas beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Istilah-istilah yang dimaksud adalah :
a. Model Pembelajaran Scramble
Model pembelajaran Scramble merupakan model mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatife jawaban yang tersedia. Siswa di harapkan mammpu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada.
b. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa dimaksudkan adanya kesadaran bahwa motivasi pada diri mereka harus di bangkitakan dan dikembangkn terus menerus. Untuk dapat membangkitkan dan mengembangkan motivasi belajar secara terus menerus, siswa dapat melakukannya dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi pemebelajaran, dalam mengikuti pembelajaran, dan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di dalam pembelajaran.
Motivasi terbagi dua bagian yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan suatu dorongan yang datangya dari dalam diri siswa yang membangkitkan aktivitas belajar, dengan indikator : materi menarik perhatian, belajar karena kesadaran, belajar karena ingin mengkatulisikan diri, belajar ingin mendapat pengetahuan,belajar ingin memperluas wawasan.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi intrinsik merupakan suatu dorongan yang datangya dari luar diri siswa yang membangkitkan aktivitas belajar, dengan indikator : belajar karena takut diberi sanksi oleh guru, ingin mendapat perhatian, karena ingin diterima dalam kelompok, ingin mendapat hadiah, dan nilai baik.
HUBUNGAN MODEL SCRAMBLE DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 TANGARAN KABUPATEN SAMBAS
Reviewed by PENDIDIKAN POPULER
on
23:25
Rating:
No comments: